Perkembangan Bank Syariah di Dunia dan Indonesia
- Perkembangan Bank Syariah di Dunia
Perkembangan Perbankan Syariah di Dunia
1940-1980
Tahun
|
Keterangan
|
1940
|
Rintisan bank syariah
di Malaysia, untuk mengelola dana jemaah haji secara nonkonvensional
|
1963
|
Berdirinya Mit Grahm
Rural Bank, di Mesir oleh Dr. Ahmad Najar
|
1967
|
Mit Grahm ditutup
karena alesan politis dan diambil alih oleh National Bank of Egypt
|
1969
|
Muncul gagasan
kolektif pembentukan bank syariah pada konferensi Negara-negara Islam sedunia
di Malaysia
|
1970
|
Delegasi mesir
mengajukan proposal pendirian bank syariah pada sidang mnenteri luar negeri
Negara-negara OKI di Karachi
|
1972
|
Berdiri kembali
system bank tanpa bunga yang bersifat social di Mesir, yaitu, Nasser Social
Bank
|
Maret 1972
|
Usulan/proposal
Delegasi Mesir diagendakan kembali dan memutuskan membentuk komisi khusus
menangani masalah ekonomi dan keuangan
|
Juli 1973
|
Para ahli yang
mewakili Negara islam penghasil minyak membicarakan pendirian bank syariah
dan terumuskanlah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
|
- Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia
1983-2008
Tahun
|
Keterangan
|
1983
|
Diberikan keleluasaan
penentuan tingkat suku bunga, termasuk nol persen ( atau peniadaan bunga
sekaligus)
|
1988
|
Pemerintah
mengeluarkan Pakto 1988 yang memperkenankan berdirinya bank-bank baru
termasuk bank syariah
|
1991
|
Berdirinya Bank
Muamalat sebagai pelopor bank syariah di Indonesia diprakarsai oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan Cendiakiawan Muslim Indonesia (ICMI)
|
1998
|
Lahirnya UU No. 10
tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No. 7 tahun 1992tentang perbankan, telah
memungkinkan bank syariah beroperasi sepenuhnya sebagai Bank Umum Syariah
(BUS) atau dengan membuka Unit Usaha Syariah (UUS)
|
16 desember 2003
|
Majelis Ulama
Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa tnetang haramnya bunga bank
|
2008
|
Disahkannya UU No. 21 tahun 2008 entang Perbankan Syariah
|
Oktober 2009
|
Telah berdiri 6 BUS
dan 25 UUS dengan total asset sebesar Rp.59,68 triliun
|
Comments
Post a Comment